Selasa, 21 Juni 2011

Asesmen Pembelajaran IPA di SD

ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SD
1.    Fungsi asesmen dalam pembelajaran;
Asesmen merupakan bagian yang terpenting dalam proses pembelajaran di bidang studi apapun. Asesmen hendaknya dengan pengukuran prestasi belajar (pengumpulan informasi tentang prestasi murid-murid melalui tes dan lembar kerja) sedangkan assemen merupakan konsep yang lebih luas yang mencakup penilaian profesionlal pendidik, perasaan dan pengamatan, serta informasi-informasi lain yang di kumpulkan dari lingkungan belajar.
Fungsi assesmen:
a.         Sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, memperkaya pembelajran IPA di kelas.
b.         Sebagai alat komunikasi dengan murid-murid, administrator dan orang tua murid, tentang pentingnya IPA
c.          Sebagai alat untuk memonitor hasil belajar IPA dan perbaikan pembelajaran.
d.         Sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pengajaran IPA
2.    Jenis-jenis asesmen menurut tujuan:
Jenis asesmen
Saat asesmen
Alasan asesmen
Cara pelaksanaan asesmen
Diagnostik
Sebelum pembelajaran
Mendeteksi kebutuhan murid
Medeteksi miskonsepsi, dan apa–apa yang sudah dan apa–apa yang belum diketahui murid
Empat cara:
a. tes tertulis (tes pensil & dan kertas)
b. laporan tertulis proyek yang di kerjakan murid
c. porto folio
d. observasi dan kinerja murid
Formatif
Selama pembelajaran
Untuk mendapatkan balikan segera untuk memodifikasi pembelajaran konsep, atau membimbing murid dalam menyelesaikan tugas
Sumatif
Setelah pembelajaran
Untuk mengumpulkan nilai, mengases beberapa banyak yang di serap murid


Peranan Asesmen
  1. Asesmen Diagnostik, dilakukan dengan cara :
- tes tertulis dapat digunakan dalam tes diagnostik. Tes semacam ini disebut (prates atau pretes) dan
- tes lisan
Dari data tes tersebut maka dapat membantu guru mengidentifikasi minat, kelebihan dan kelemahan murid dalam bidang studi IPA, membantu guru melihat apakah seorang murid memerlukan bantuan dalam belajar atau tidak dan memberi imformasi tentang perbedaan-perbedaan cara belajar   murid-murid. Adapun minat dan motivasi siswa dapat ditingkatkan dengan cara:
1) mengajak siswa menjadi rekan yang aktif dalam proses pembelajaran dan mulailah membiasakan sedikit demi sedikit melepaskan mereka dari situasi dimana mereka hanya sebagai pendekar yang aktif.
2)  mengajak siswa menetapkan tujuan pembelajaran yang realistis bagi dirinya dan selalu menginformasikan kemajuan mereka dalam pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.
3)  membimbing siswa agar menjadi mandiri dalam belajar dan dilihat dimana / bagaimana prestasi akademis pada saat ini dan pada masa mendatang.
4)   menunjukan bahwa kita benar-benar peduli akan keberhasilan mereka.
  1. Asesmen Formatif dalam pembelajaran
Asesmen formatif kadang-kadang diperlukan ditengah-tengah pembelajaran. Bila guru mengalami konsep-konsep yang sukar, maka diadakan asesmen mendapatkan data bagaimana caranya memoditikasi sebagian atau keseluruhan pembelajaran. Asesmen ini juga dapat dilaksanakan bila siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas. Jenis tes yaitu berbentuk lisan, tertulis, atau bentuk unjuk kinerja murid terutama untuk penguasaan keterampilan proses IPA.

  1. Asesmen Sumatif dalam pembelajaran
Asemen ini dilakukan untuk mendapatkan nilai akhir untuk menjaring data seberapa banyak dari bahan pelajaran yang dapat dipahami oleh murid-murid, sebelum beralih ke pokok bahasan berikutnya. Peranan asesmen ini erat hubungannya dengan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang jelas akan memudahkan perancangan asesmen.
Menurut Bloom enam tingkat intelegensia dalam ranah koknitif yaitu:
1)     pengetahuan tentang fakta–fakta dan prinsip–prinsip
2)     pemahaman (memahami fakta–fakta dan ide–ide)
3)     penerapan (menerapkan fakta dan ide pada situasi baru)
4)     analisa (memecahkan/membagi konsep dalam bagian-bagiannya kemudian melihat hubunganya satu sama lain)
5)     sintesa (mengumpulkan fakta–fakta dan ide–ide )
6)     Evaluasi (mementukan nilai dari fakta–fakta dan ide–ide )
Dua tingkat intelegensi yang pertama yaitu pengetahuan dan pemahaman dikategorikan golongn pikir tingkat rendah, sedangkan keempat tingkat intelegensi berikutnya dikategorikan dalam golongan berpikir tingkat tinggi.
Menurut hasil penelitian guru – guru hanya menuntut para murid-muridnya, penguasaan berpikir tingkat rendah yaitu pengetahuan yang memerlukan hafalan belaka. Aspek – aspek penerapan, analisa, sintesa dan avaluasi hampir selalu diabaikan.
a. Asesmen dalam ranah Kognitif
Cara–cara pelaksanaan asesmen dalam ranah kognitif :
a.       mempergunakan tes tertulis atau tes pensil dan kertas
b.       mempergunakan opservasi guru atas kinerja murid.
c.       Mempergunakan tes gambar–gambar yang dibubuhi sedikit tulisan atau kata–kata.
d.       Mempergunakan jurnal murid–murid .
e.       Mempergunakan peta konsep dan yang penting tidak umum dilakukan tetapi ada baiknya dicoba adalah portofolio
b. Asesmen untuk kategori berpikir Tingkat Tinggi
Yang termasuk kategori tingkat tinggi menurut Bloom adalah aspek–aspek penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Dalam aspek penerapan, murid mempergunakan ilmu pengetahuan yang sudah di milikinya untukditerapkan dalam situasi baru yang berbeda dengan situasi yang dikenalnya. Pada dasarnya kita meminta/memeriksa apakah murid–murid benar memahami suatu konsep sehingga dapat menerapkan dalam konteks yang lain
Contoh: Kamu sudah mempelajari bahwa antara makluk hidup ada saling ketergantungan.
Terapkalah pengetahuanmu pada situasi berikut ini :
1. Pernyataan berikut ini adalah salah “ menembak burung–burung kecil adalah suatu cara untuk olahraga yang menyenangkan “
2.  Bagaimanakah yang benar?
3. Apa yang kamu lakukan bila ada orang–orang yang menembaki burung–burung dihalamanmu?
Asesmen keterampilan menganalisis melibatkan pemecahan ide atau pemenggalan ide, kemudian murid ditanya apakah mereka memahami hubungan antara pengalaman. Gambar–gambar kartun, grafik, gambar–gambar tanpa kita dapat dipakai untuk menjadi keterampilan menganalisis.
a.         Aspek menganalisis terbagi atas analisa unsur–unsur dan analisa sebab-akibat
b.   Asesmen aspek evaluasi memerlukan penggabungan antara aspek pengetahuan, aspek pemahaman, penerapan, analisa, dan aspek sintesa untuk menunjukan suatu penilaian

c. Asesmen dalam ranah Afektif
Ranah koknitif meliputi pengetahuan-pengetahuan dan pemahaman secara intelektual. Menurut Bloom ranah afektif mencakup perasaan, emosi, minat, sikap, nilai, dan apresiasi. Hal ini erat hubungannya dengan perasaan murid terhadap pelajaran IPA dan bagaimana perasaan ini mempengaruhi prestasi belajar siswa. Cara lain untuk mengetahui perasaan murid adalah dengan menggunakan daftar pilihan.
Contoh :
Berilah tanda V di antara kata yang berlawanan di bawa ini
IPA
Menyenangkan .........................................................................  membosankan
Baik .................................................................................................   buruk
Berguna .........................................................................................  tidak berguna
Mudah ............................................................................................  sulit
Rumit ..............................................................................................   sederhana
Diperlukan ...................................................................................   tidak diperlukan
d. Asesmen dalam ranah Psikomotor
Ranah psikomotor menekankan keterampilan–keterampilan motorik atau keterampilan menangani benda–benda atau alat–alat pada waktu melakukan kegiatan percobaan IPA. Untuk ranah psikomotor kita dapat membuat bagan untuk mengklasifikasi tujuan pembelajaran.
Contoh pengamatan kinerja murid dan skala penilaian.
Tujuan tingkah laku pembelajaran
Selalu
Kadang
Tak pernah
Berhati–hati mengenai mikroskp



Membersikan lensa dengan benar



Menfokuskan lensa dengan benar



Menyediakan dan meletakan selinder dengan benar



Mengatur kaca agar mendapatkan sinar dengan cepat



Hal–hal berikut yang dipakai dalam penilaian dalam ranah psikomotor:
1.   belajar dengan alat–alat IPA sederhana misalnya thermometer, timbangan, mistar ukur , gelas ukur, stop wach
2.  untuk kinerja keterampilan laboratorium dan prosedur misalnya: menyaring sat, memakai mikroskop
3.  mengumpulkan dan merekam data dalam tabel, charta dan grafik yang dibuat sendiri–sendiri oleh murid
4.  mendesain suatu percobaan dan melaksanakanya misalnya: bagaimana caranya membuat tablet ini melarut dengan cepat?
5.      mengajukan pertanyaan–pertanyaan yang dapat dites
6. unjuk kinerja dengan alat-alat atau bahan-bahan untuk mendemonstrasikan pemahaman konsep-knsep dan hubungan antara konsep misalnya pemahaman hubungan sirkuit listrik, atau pemahaman hubungan antara masa, volume dan kerapatan suatu obyek.
7.   membuat model yang menunjukan gejala alam misalnya sel, system tata surya atau struktur geologi.
8.   mengkomunikasikan proses percobaan baik berupa tulisan induvidual maupun kerja kelompok.
e.   Kelemahan dari asesmen: 1) Perlu alat–alat atau bahan–bahan untuk diotak atik, 2) Perlu tempat khusus untuk pelaksanaan, 3) Persiapan dan pembersihan sesudah pelaksanaan asesmen, 4) Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya elatif lama , 5) Hanya sedikit dari materi pembelajaran yang dapat dites, 6) Hanya sedikit dari murid–murid yang dapat ditentukan waktunya menyelesaikan asesmen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar